Profil Novel Baswedan

Profil Novel Baswedan - Banyak masyarakat yang ingin mengetahui siapa sebenarnya sosok Novel Baswedan yang disebut-sebut sebagai salah satu penyidik terbaik KPK dan memiliki peranan sangat penting ketika mengungkap berbagai kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian Surat Ijin Mengemudi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. berikut sedikit profilnya.

Taufik Baswedan menggambarkan adiknya, Novel Baswedan, 36 tahun, sebagai penyidik yang menyayangi sang ibu. Ketika pada Jumat, 5 Oktober 2012 sejumlah polisi mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi hendak menangkapnya, Novel mengabari sang abang lewat telepon. "Dia bilang, 'Tolong jaga Ibu," kata Taufik seperti dikutip Majalah Tempo edisi Senin 8 Oktober 2012.

Novel pertama kali menyampaikan niat mundur dari kepolisian dan beralih status menjadi pegawai tetap KPK kepada ibundanya. Keputusan berat bagi keluarga itu. Menimang-nimang bermacam cara, lulusan Akademi Kepolisian 1998 ini memilih ”lobi pijitan”. Pada suatu malam, ia mendekati ibunda dengan membawa minyak gosok. "Saya mau pijat kaki ibu dulu, baru ngomong mau mundur," Novel menuturkan.

Seolah-olah bisa menebak isi hati putranya, sang ibu bertanya, "Vel, kamu tak tertarik menjadi pegawai tetap KPK?” Mendengar perkataan itu, keputusan Novel pindah ke KPK makin bulat. Pada Rabu pekan lalu, namanya termasuk dalam daftar 28 penyidik yang diangkat menjadi pegawai KPK.

Novel masuk KPK pada Januari 2007 ketika lembaga ini dipimpin Taufiequrachman Ruki. Ia bukan termasuk lima penyidik yang dipaksa melapor ke Markas Besar Kepolisian RI paling telat Selasa pekan ini. Dalam surat penugasan yang dibuat Markas Besar Polri, masa dinasnya berakhir pada Desember. Bila masa dinasnya tak diperpanjang, ia semestinya balik kandang akhir tahun ini.

Seorang petinggi KPK menyebut Novel sebagai salah satu penyidik terbaik di sana. Independensinya sebagai penyidik komisi antikorupsi membuat dia tak disukai di kepolisian. Di sebuah mailing list internal kepolisian, namanya dijelek-jelekkan setelah memimpin penggeledahan di Korps Lalu Lintas pada Juli lalu. Novel dicap sebagai "pengkhianat" yang "hendak menghancurkan korps".

Novel Baswedan Penyidik KPK Terbaik

Sosok Novel Baswedan sendiri sejauh ini dikenal sebagai salah satu penyidik terbaik yang dimiliki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Menurut Bambang Novel Baswedan yang juga merupakan sepupu Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan tersebut telah bertugas sebagai penyidik KPK semejak 6 tahun yang lalu.

Masih menurut Bambang bahwa Novel Baswedan saat ini telah menjabat sebagai Wakil Ketua Satgas kasus simulator yang ditangani oleh KPK. Novel juga disebut-sebut pernah bersitegang dengan kepolisian saat melakukan penggeledahan Kantor Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri beberapa waktu yang lalu.

Selain menangani kasus Simulator SIM, Novel juga pernah menjadi penyidik dalam kasus Muhammad Nazaruddin. Dalam kasus tersebut, Novel juga sempat dipanggil ke pengadilan atas permintaan pengacara Nazaruddin yang merasa keberatan dengan proses penyidikan di KPK.

Kasus korupsi lainnya yang pernah ditangani oleh Novel adalah ketika dirinya tampil sebagai penyidik dalam kasus suap cek pelawat yang berhasil menjebloskan Nunun Nurbaeti, istri Mantan Wakapolri Adang Daradjatun, ke penjara.

Novel Baswedan juga saat ini telah tercatat sebagai seorang penyidik yang menyatakan memilih menjadi pegawai KPK. Sementara niat Novel sendiri sejauh ini sudah dikabulkan oleh KPK.

Disebutkan pula bahwa semenjak menangani kasus simulator, berbagai ancaman kerap diterima Novel dan keluarganya. Sepak terjang Novel yang gigih bekerja membongkar kasus korupsi di bawah naungan KPK, diduga kuat mengapa ia menjadi korban kriminalisasi. Novel yang terakhir berpangkat Kompol itu berani membongkar korupsi di institusi Polri.

Novel Baswedan dalam Perlindungan KPK

Meski pihak Polri menyatakan bahwa Kompol Novel Baswedan terlibat dalam kasus penembakan terhadap enam tersangkat pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada tahun 2004 yang lalu. Namun pihak KPK tetap bersikukuh untuk tetap melindungi Novel Baswedan.

Dalam jumpa pers KPK yang dilakukan pada Sabtu (6/10/2012) yang lalu, Ketua KPK Abaraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyebutkan bahwa upaya penangkapan Novel adalah bentuk kriminalisasi Polri terhadap penyidik KPK.

"KPK tetap melindungi Novel. Melindungi penyidik-peyidik KPK. Elemen-elemen KPK yang bekerja kepada KPK," kata Bambang seperti yang dikutip dari situs Metrotvnews.com.

Menurut Bambang, Novel tak melakukan seperti apa yang dituduhkan Kepolisian Daerah Bengkulu. Versi Bambang, yang melakukan penembakan adalah anak buah Novel. Sedangkan Novel tidak ada di tempat kejadian. Kasus itu selesai pada 2004.

Novel Baswedan akan Tetap Ditangkap

Dilain pihak Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman dalam jumpa pers Sabtu di Mabes Polri, Jakarta, membantah pihaknya melakukan kriminalisasi terhadap KPK. Sutarman menegaskan peristiwa ini murni penegakan hukum.

"Kalau kita lakukan penegakan hukum mungkin yang dilakukan oknum, karyawan, pegawai, penyidik yang ada di KPK, jangan dibawa seolah-olah ini kriminalisasi. Ini murni penegakan hukum," kata Sutarman.

Soal perlindungan KPK terhadap Polri, Sutarman mengatakan tak ada istilah "pasang badan" dalam penegakan hukum. Sutarman menegaskan setiap pelanggaran hukum harus ditindak, bukan dilindungi dengan kekuatan. Ia memastikan pihaknya tetap akan menangkap Novel.

"Kalau penyidik itu menganggap harus ditangkap dan hukum harus ditegakkan, entah itu siapapun, KPK, polisi, atau siapapun harus kita tindak. Bukan harus kita lindungi dengan kekuatan," kata Sutarman.

berbagai sumber

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments