Gelombang Panas di India

Gelombang panas di India dilaporkan terus memakan korban jiwa. Sebelumnya diberitakan, gelombang panas tersebut telah merenggut sekitar 700 jiwa, dan kini jumlah korban meningkat hampir dua kali lipat.

Berdasarkan laporan beberapa media lokal, seperti dilansir Al Jazeera semalam, jumlah korban hawa panas di India mencapai lebih dari 1.200 jiwa. Bisa dipastikan jumlah korban akan terus meningkat.

Gelombang panas, menurut Ahli Meteorologi Richard Angwin, akan terus belanjut hingga pekan depan, atau menjelang musim penghujan."Bagi daerah-daerah yang mengalami panas terparah, hujan baru akan turun beberapa pekan mendatang. Hingga musim hujan, panas ini akan terus menjadi masalah," kata Angwin.

Sementara itu, Pemerintah India mengatakan, negara bagian Andhra Pradesh, di bagian selatan India, menjadi lokasi dengan korban tewas terbanyak. Sejak 18 Mei 2015, korban jiwa yang jatuh di Andhra Pradesh mencapai 900 orang. Menurut Angwin, banyaknya jumlah kematian di selatan India disebabkan bukan hanya oleh gelombang panas, tapi karena tingkat kelembapan yang terlampau tinggi juga.

"Tingginya kelembaban di wilayah di selatan India memperparah kondisi akibat cuaca panas. Negara bagian Pradesh dan Orissa mengalami panas dan kelembaban tak tertahankan. Temperatur udara turun sedikit pada malam hari menjadi 30 derajat Celcius," paparnya.

Pemerintah India sendiri dilaporkan tengah berusaha untuk membangun poska-poska bantuan di wilayah yang paling parah terdampak hawa panas ini. Dalam posko tersebut kelak, pemerintah India akan menyediakan air baik untuk minum dan mandi, dan juga susu.

Penjelasan Ilmiah Penyebab Gelombang Panas di India

Gelombang panas mencapai 50 derajat celcius terjadi di India beberapa hari belakangan. Akibatnya, lebih dari 1.100 orang tewas bahkan aspal pun sampai meleleh.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki analisis ilmiah terkait kejadian ini. Fenomena gelombang panas di India terjadi karena perluasan pola musim panas.

"Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan dengan fenomena aliran udara panas yang melanda India, di mana dilaporkan sekitar 1.100 orang meninggal dunia di wilayah Andrha, Pradesh dan Telanggana. Badan Meteorogi India mencatat suhu udara pada 26 mei 2015 mencapai 48 derajat celcius, bahkan hingga malam hari pun dilaporkan suhu udara tetap panas," kata Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG, A. Fachri Radjab mengawali penjelasannya, Kamis (28/5/2015).

Penyebab utama Gelombang Panas ini adalah terjadinya perluasan pola musim panas di India. Suhu udara naik sekitar 5 derajat celcius dari suhu yang seharusnya. Ketika melewati permukaan, suhu menyebar dan bertambah panas.

"Pada dasarnya aliran udara panas adalah sebuah pola musim panas yang meluas (extended summer), diindikasikan dengan suhu udara sekitar 5 derajat celcius di atas rata-rata suhu maksimumnya. Ketika aliran udara panas ini melewati permukaan daratan yang luas, maka terjadi interaksi yang pada akhirnya memperkuat aliran udara panas ini seperti yang terjadi di India," jelas Fachri.

"Dari analisa kami, aliran udara panas ini diperkirakan masih akan bertahan dalam 5 hari ke depan di sekitar wilayah utara dan timur laut India. Bagi warga Indonesia yang sedang berada di sana agar mewaspadai fenomena ini," imbuhnya.

Data paling terbaru, korban akibat gelombang panas di India sudah menembus angka 1.118 jiwa. Pemerintah memberlakukan peraturan agar penduduk tak keluar rumah, namun tetap saja masih ada masyarakat yang keluar dari rumahnya, hingga akhirnya terkena gelombang panas.

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments