Petani di Peterborough menciptakan jenis kembang kol warna-warni agar orang mau makan sayuran. Kembang kol "Pelangi" ini dikembangkan selama bertahun-tahun oleh Andrew Burgess di pekarangan rumahnya. Ia mendapatkan kol mencolok yang aman dimakan ini dengan menyilangkan bibit kuno.
Tak hanya menarik perhatian, kol ini juga diklaim jauh lebih sehat daripada yang biasa. Kol berwarna ungu, dinamai Grafitti, memiliki anti oksidan lebih tinggi. Sedangkan yang oranye memiliki kandungan karoten untuk kesehatan kulit dan yang hijau mirip dengan brokoli kaya vitamin C dan serat.
Sayangnya, kembang kol ini masih belum dijual di pasaran karena masih dikembangkan lagi. Namun Andrew sudah berencana memasarkannya semenarik mungkin untuk ke depannya, mungkin dengan wadah tas warna-warni juga. "Tahun depan kuharap kembang kol yang oranye dapat dijual di supermarket," ucapnya.
"Ada banyak kandungan manfaat selain membuat makanan juga jadi tampak lebih menarik. Idenya memang untuk mengubah pandangan orang terhadap sayuran," lanjut pria usia 48 tahun ini. "Tujuan utamaku menghasilkan sayuran yang membuat orang ingin terus memakannya. "
via wowkerendotcom
Tak hanya menarik perhatian, kol ini juga diklaim jauh lebih sehat daripada yang biasa. Kol berwarna ungu, dinamai Grafitti, memiliki anti oksidan lebih tinggi. Sedangkan yang oranye memiliki kandungan karoten untuk kesehatan kulit dan yang hijau mirip dengan brokoli kaya vitamin C dan serat.
Sayangnya, kembang kol ini masih belum dijual di pasaran karena masih dikembangkan lagi. Namun Andrew sudah berencana memasarkannya semenarik mungkin untuk ke depannya, mungkin dengan wadah tas warna-warni juga. "Tahun depan kuharap kembang kol yang oranye dapat dijual di supermarket," ucapnya.
"Ada banyak kandungan manfaat selain membuat makanan juga jadi tampak lebih menarik. Idenya memang untuk mengubah pandangan orang terhadap sayuran," lanjut pria usia 48 tahun ini. "Tujuan utamaku menghasilkan sayuran yang membuat orang ingin terus memakannya. "
via wowkerendotcom
Mungkin Ini Yang Anda Cari
loading...
Comments