Ayu Tria Meninggal di Tengah Syuting Sinetron "Love in Paris" di ruang ICCU, Rumah Sakit Harapan Kita

Berita Terkini Terbaru - Ayu Tria Meninggal di Tengah Syuting Sinetron "Love in Paris" di ruang ICCU, Rumah Sakit Harapan Kita - Berita hot hari iniAyu Tria Meninggal di Tengah Syuting Sinetron "Love in Paris" di ruang ICCU, Rumah Sakit Harapan Kita - Ayu Tria Desiani (9) meninggal dunia diduga akibat penanganan medis yang terganggu oleh kegiatan syuting sebuah sinetron, di ruang ICCU, Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (27/12).

Menurut penuturan ayahanda dari Ayu, Kurnianto, putrinya itu masuk Unit Gawat Darurat pada Rabu (26/12) pukul 18.30 WIB.

Ayu yang mengidap Leukimia atau kanker darah sejak tujuh tahun lalu itu dilarikan ke RS Harapan Kita karena mengalami pecah pembuluh darah, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di ruang gawat darurat.

Saat Ayu masuk ke ruang ICCU pada pukul 20.00 WIB, sedang berlangsung proses pengambilan gambar untuk sinetron Love in Paris.

Padahal, saat memasuki ruang ICCU, Kurnianto tidak diberitahu bahwa sedang ada proses pengambilan gambar untuk sinetron di ruangan tersebut.

Bahkan, jarak tempat tidur Ayu dengan lokasi pengambilan gambar pun hanya dipisahkan oleh empat tempat tidur bayi. Di dalam ruang ICCU itu, terdapat hiruk pikuk kru dari Production House (PH/rumah produksi).

�Kru PH bebas keluar masuk ruangan yang seharusnya steril. Peralatan mereka dari mulai UGD, kasir, ruang rawat ICCU. Akibatnya, keluarga pasien terhalang masuk, dan harus melalui pintu samping,� ujar Kurnianto, seperti dikutip KBR68H.com.

Lalu, pada Kamis dinihari, sekitar pukul 02.00 WIB, Ayu mengalami koma, dan jantungnya berhenti. Tim medis pun langsung mencoba berupaya menangani kondisi yang dialami Ayu.

Sekira 30 menit kemudian, atau pukul 02.30 WIB, Ayu dinyatakan meninggal. Pada saat Kurnianto beserta keluarga keluar dari RS milik pemerintah itu sekitar pukul 04.00 WIB, ia melihat sejumlah kru PH sinteron tersebut masih ada di RS. Ia melihat beberapa kru masih tertidur pulas di ruang tunggu.

Adapun sejumlah artis yang ada di lokasi pengambilan gambar di ICCU itu di antaranya, Mathias Muchus, Surya Saputra dan Ira Wibowo.

Sebelumnya, Ayu kerap menjalani kemoterapi sejak usia 2 tahun 7 bulan untuk membantu pengobatan leukemia yang dialaminya. Ayu sempat mengalami keluhan pada bagian perut, dan langsung dibawa ke RS Harapan Kita.

Dalam upaya menyembuhkan penyakit yang diderita putri kesayangannya itu, Kurnianto sempat menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk tindakan di Rumah Sakit, untuk kemudian menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang digunakan selama enam bulan terakhir.

Kurnianto yang merupakan pegawai bagian umum KBR68H itu menyatakan, akan meminta pertanggungjawaban RS Harapan Kita terkait pelayanan terhadap anaknya itu. Ayu meninggal karena diduga perawatannya di ICCU terganggu akibat ruangan digunakan untuk syuting sinetron.

Sementara itu, Tedi Wibisana, yang menjadi wakil keluarga Kurnianto mengatakan, manajemen KBR68H sebagai tempat Kurnianto bekerja akan menyiapkan pengacara untuk memproses kasus tersebut.

"Tetap, yang bertanggung jawab, harus bertanggung jawab. Pelayanan publik dalam pemerintah tentu, dalam konteks ini Menteri kesehatan yang harus tanya. Kita harus lihat secara mikronya ke manajemen RS, kenapa mengorbankan hal yang lebih penting untuk sinetron?" tutur Tedi.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas RS Harapan Kita Ida Farida membantah layanan kepada pasien terganggu. Lokasi pengambilan gambar untuk sinetron Love in Paris itu, kata dia, berbeda dengan lokasi ICCU yang digunakan untuk pasien.

Sementara itu, Menteri Kesehatan akan menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki kasus dugaan penelantaran pasien di RS Harapan Kita, Jakarta. Jika terbukti ada penelantaran pasien karena Ruang ICCU dipakai syuting sinetron, pihak rumah sakit terancam diberi sanksi.

Menteri Kesehatan, Nafisah Mboi mengatakan, menurut pernyataan dari Direktur RS Harapan Kita, pasien sudah dirawat di Ruang ICCU.

�Jadi tidak benar kalau tidak bisa masuk,� ujarnya ketika ditemui seusai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kamis (27/12).

Terkait RS yang dijadikan lokasi syuting, Nafsiah menyatakan boleh saja asal tetap mengutamakan kepentingan pasien. Ia menegaskan, pada kasus itu tidak ada upaya penelantaran pasien oleh pihak rumah sakit.

�Tidak ada, tapi tetap akan kita kirim tim kesana, atau sekarang kita sudah kirim tim dari kemenkes. Tetapi menurut pernyataan direktur rumah sakit tidak benar, anak itu ditangani masuk ICCU,� ujarnya.

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments