Selly Yustiawati Menangis di Polsek Denpasar

Kisah Penipu Cantik - Air mata penipu cantik, Selly alias Selly Yustiawati, terus bercucuran di Polsek Denpasar Selatan. Kepada para wartawan, dia malah curhat soal kondisi keluarganya.

Selly Yustiawati Menangis di Polsek Denpasar


Selly menceritakan kisah keretakan mahligai rumah tangganya. Sejak kasus penipuannya mencuat, perempuan yang mengaku sudah beranak satu ini jarang pulang dan tidak berkomunikasi dengan keluarganya karena didera ketakutan.

Selly ditemui wartawan di Polsek Denpasar Selatan, Jalan By Pass Sanur, Denpasar, Bali, Senin (28/3/2011). Selly mengenakan kaos warna coklat dan celana jins pendek warna biru.

Di awal pembicaraan, Selly bercerita pernah mengeyam bangku kuliah di Unpad sejak tahun 2000 hingga tahun 2400. Ia hanya duduk di bangku SMA hanya 2 tahun karena akselerasi.

Selly mengaku telah bercerai dengan sang suami di awal tahun 2007. Pernikahannya hanya bertahan 2 tahun dari tahun 2004 hingga tahun 2006.

"Saya cerai dengan suami. Setelah itu kepikir segala macam. Kerja tidak beres. Saya punya 1 anak usia 4 tahun. Anak saya di Cipulir, di rumah saya," kata Selly yang tak kuasa menahan tangis.

Masih menurut Selly, dia mengakhiri biduk rumah tangganya lantaran menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). "Surat cerai keluar awal tahun 2007. Cerai dengan alasan KDRT. Karena, suami saya suka minum, mukul-mukul, dan mabuk. Saat itu, aku yang kerja dan dia yang kuliah," ujar Selly yang terus menangis.

Setelah lulus kuliah, Selly mengatakan pernah bekerja sebagai sekretaris di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dia membantah pernah bekerja di Kompas

"Nggak (kerja di Kompas). Kerja di TB Simatupang sebagai sekretaris," kata perempuan yang juga memiliki nama alias Rasellya Rahman Taher (26) ini.

Ia mengaku jarang pulang sejak ada kasus penipuan yang melilitnya. "Saya jarang pulang. Saya kost, orang tua tidak tahu, anak saya tetap di orangtua," kata Selly.

Selly juga tidak berkomunikasi sejak lama dengan keluarganya. "Orang tua bilang, saya harus pulang baik-baik. Tetapi tidak pulang karena rasa takut saya," ujar Selly yang masih terisak ini.

Cerita Selly ini tentu agak berbeda dengan jejak kasus hukum yang melibatkannya. Pada medio 2009, Selly pernah bekerja di Kompas Gramedia dan menipu sejumlah karyawan dan wartawan di sana, modusnya adalah berbisnis pulsa murah. Lolos dari Kompas, Selly kerap mengaku sebagai wartawati Kompas dalam mendekati korbannya. Modalnya menipu ini dengan bermodalkan tas ransel merchandising Kompas.

(http://www.detiknews.com/read/2011/03/28/113333/1602601/10/selly-menangis-di-polsek-denpasar?n991102605)

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments