Sebuah buku berisi berbagai kenangan yang bersifat "human interest" mengenai Presiden RI kedua, HM Soeharto, yang berjudul "Pak Harto, The Untold Stories" diluncurkan.
Photo Picture : cover Buku Pak Harto The Untold Stories
Peluncuran buku yang bertepatan dengan tanggal kelahiran Soeharto 8 Juni itu dilaksanakan di Museum Purnabhakti Pertiwi, TMII, Jakarta Timur, Rabu.
Sejumlah tokoh nasional menghadiri acara peluncuran buku dengan jumlah narasumber 113 orang dan ketebalan buku 600 halaman itu, termasuk mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Putri sulung Soeharto Siti Hardiyanti Rukmana yang akrab disapa Mbak Tutut, mengatakan, peluncuran buku itu digelar bertepatan dengan hari lahir ke-90 almarhum mantan Presiden Soeharto pada 8 Juni 2011.
Ia menuturkan bahwa buku "Pak Harto, The Untold Stories" menceritakan tentang kehidupan Soeharto yang tidak terungkap ke publik.
Buku itu, ujar Mbak Tutut, adalah kenangan dari keluarga, sahabat, kawan, bahkan lawan politik Soeharto.
"Kenang-kenangan itu ditulis secara jujur dan apa adanya sesuai dengan kepribadian Soeharto sepanjang hidupnya, tanpa rekayasa," katanya.
Sebanyak 113 narasumber urun kisah dalam buku ini, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, dan Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah.
Mereka yang menjadi narasumber dalam buku itu mempunyai pengalaman bersentuhan secara langsung dengan Soeharto.
Mbak Tutut yang juga sebagai Ketua Yayasan Harapan Kita juga mengungkapkan, "Pak Harto, The Untold Stories" disusun selama lebih dari dua tahun.
"Bapak akan tersenyum di sana menyaksikan betapa besar kesetiakawanan teman-teman Bapak selama ini," katanya.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, meminta seluruh rakyat Indonesia meninggalkan kebiasaan menghujat, termasuk menghujat para mantan pemimpin republik ini yang menurutnya telah berjasa besar bagi bangsa.
"Mari saling menghormati untuk kemajuan bangsa. Yang baik kita teruskan. Banyak yang baik dari Bung Karno, banyak yang baik dari Pak Harto," kata Try.
Tutut: Buku "The Untold Stories" Bukan Rekayasa
Putri sulung mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut mengatakan, buku The Untold Stories menceritakan tentang kehidupan Pak Harto yang tidak terungkap ke publik. Buku itu, katanya, adalah kenangan dari keluarga, sahabat, kawan dan lawan politik Pak Harto.
Menurutnya, buku itu disusun lebih dari dua tahun. Mereka yang memberikan sumbangsihnya dalam buku itu, lanjut Tutut, bersentuhan langsung dengan mantan Presiden Soeharto. "Bapak berjuang, berkreasi dan berkarya satu hati satu visi memilki komitmen bersama untuk mengelola institusi besar yang bernama Indonesia," kata Tutut dalam sambutannya mengenang 90 tahun HM Soeharto, Rabu (8/6), di Jakarta.
Tutut mengungkapkan, kenangan-kenangan dalam buku itu dituliskan secara jujur, tanpa direkayasa dan apa adanya. Sesuai dengan kepribadian Pak Harto sepanjang hidupnya. "Bapak akan tersenyum di sana menyaksikan betapa besar kesetikawanan teman-teman bapak selama ini," katanya.
Acara peluncuran buku mengenang 90 tahun HM Soeharto ini berlangsung Rabu (8/6) di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dihadiri oleh ratusan undangan yang terdiri dari kerabat, mantan ajudan dan sejumlah mantan pejabat, termasuk Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Liputan6.com,
Photo Picture : cover Buku Pak Harto The Untold Stories
Peluncuran buku yang bertepatan dengan tanggal kelahiran Soeharto 8 Juni itu dilaksanakan di Museum Purnabhakti Pertiwi, TMII, Jakarta Timur, Rabu.
Sejumlah tokoh nasional menghadiri acara peluncuran buku dengan jumlah narasumber 113 orang dan ketebalan buku 600 halaman itu, termasuk mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Putri sulung Soeharto Siti Hardiyanti Rukmana yang akrab disapa Mbak Tutut, mengatakan, peluncuran buku itu digelar bertepatan dengan hari lahir ke-90 almarhum mantan Presiden Soeharto pada 8 Juni 2011.
Ia menuturkan bahwa buku "Pak Harto, The Untold Stories" menceritakan tentang kehidupan Soeharto yang tidak terungkap ke publik.
Buku itu, ujar Mbak Tutut, adalah kenangan dari keluarga, sahabat, kawan, bahkan lawan politik Soeharto.
"Kenang-kenangan itu ditulis secara jujur dan apa adanya sesuai dengan kepribadian Soeharto sepanjang hidupnya, tanpa rekayasa," katanya.
Sebanyak 113 narasumber urun kisah dalam buku ini, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, dan Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah.
Mereka yang menjadi narasumber dalam buku itu mempunyai pengalaman bersentuhan secara langsung dengan Soeharto.
Mbak Tutut yang juga sebagai Ketua Yayasan Harapan Kita juga mengungkapkan, "Pak Harto, The Untold Stories" disusun selama lebih dari dua tahun.
"Bapak akan tersenyum di sana menyaksikan betapa besar kesetiakawanan teman-teman Bapak selama ini," katanya.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, meminta seluruh rakyat Indonesia meninggalkan kebiasaan menghujat, termasuk menghujat para mantan pemimpin republik ini yang menurutnya telah berjasa besar bagi bangsa.
"Mari saling menghormati untuk kemajuan bangsa. Yang baik kita teruskan. Banyak yang baik dari Bung Karno, banyak yang baik dari Pak Harto," kata Try.
http://id.berita.yahoo.com/buku-pak-harto-untold-stories-diluncurkan-085413841.html
Tutut: Buku "The Untold Stories" Bukan Rekayasa
Putri sulung mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut mengatakan, buku The Untold Stories menceritakan tentang kehidupan Pak Harto yang tidak terungkap ke publik. Buku itu, katanya, adalah kenangan dari keluarga, sahabat, kawan dan lawan politik Pak Harto.
Menurutnya, buku itu disusun lebih dari dua tahun. Mereka yang memberikan sumbangsihnya dalam buku itu, lanjut Tutut, bersentuhan langsung dengan mantan Presiden Soeharto. "Bapak berjuang, berkreasi dan berkarya satu hati satu visi memilki komitmen bersama untuk mengelola institusi besar yang bernama Indonesia," kata Tutut dalam sambutannya mengenang 90 tahun HM Soeharto, Rabu (8/6), di Jakarta.
Tutut mengungkapkan, kenangan-kenangan dalam buku itu dituliskan secara jujur, tanpa direkayasa dan apa adanya. Sesuai dengan kepribadian Pak Harto sepanjang hidupnya. "Bapak akan tersenyum di sana menyaksikan betapa besar kesetikawanan teman-teman bapak selama ini," katanya.
Acara peluncuran buku mengenang 90 tahun HM Soeharto ini berlangsung Rabu (8/6) di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dihadiri oleh ratusan undangan yang terdiri dari kerabat, mantan ajudan dan sejumlah mantan pejabat, termasuk Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Liputan6.com,
Mungkin Ini Yang Anda Cari
loading...
Comments