Mandala Airlines Berhenti Beroperasi

Berita Terkini Terbaru - Mandala Airlines Berhenti Beroperasi - Satu lagi maskapai nasional yang berhenti beroperasi. Setelah tahun 2008 lalu AdamAir berhenti beroperasi karena perselisihan antar pemegang saham. Lantas tahun lalu Riau Airlines sempat berhenti beroperasi tiga bulan akibat kesulitan keuangan. Kini maskapai "warisan" Kostrad, Mandala Airlines, juga stop beroperasi karena terbelit hutang.

"Secara prinsip Mandala tak akan beroperasi lagi. Mandala sudah sampaikan ke menteri perhubungan. Detailnya saya belum tahu, mungkin berhubungan dengan finansial," ujar Menteri Perhubungan, Freddy Numberi dikantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng kemarin. Konsekuensinya, izin rute Mandala Airlines bisa dialihkan ke maskapai lain.

Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bhakti mengakui bahwa manajemen Mandala Airlines sudah melapor kepada pemerintah untuk melakukan restrukturisasi perusahaan, terutama mengenai masalah keuangan. "Mereka sudah lapor ke kita. Intinya ingin untuk sementara waktu melakukan restrukturisasi perusahaan. Mulai besok resmi berhenti beroperasi untuk konsentrasi selesaikan semuanya," kata dia.

Kabar tutupnya Mandala Airlines ini memang cukup mengejutkan mengingat sebelumnya telah mengumumkan berbagai rencana yang cukup mengesankan. Pada pertengahan 2010 lalu Mandala Airlines merambah rute penerbangan internasional dengan membuka rute Jakarta-Singapura dan Balikpapan-Singapura pulang pergi. Bahkan Mandala telah memesan 30 pesawat Airbus yang direncanakan datang mulai 2011.

Sesuai dengan aturan yang berlaku, lanjut Herry, pemerintah bisa mengalihkan izin rute yang dimiliki Mandala Airlines kepada maskapai lain selama masa vakum ini. Namun begitu, pemerintah masih memberikan waktu 45 hari kedepan sebelum izin rute itu dialihkan. "Pemerintah bisa juga memperpanjang izin rutenya hingga 2-3 kali," tandasnya.

Namun begitu, sanksi yang lebih tegas bisa diberlakukan jika Mandala Airlines tidak juga memperlihatkan perbaikan. Sesuai aturan yang berlaku pemerintah memberi batas waktu hingga satu tahun dihitung sejak hari pertama menghentikan operasional perusahaannya. "Kalau setahun nggak terbang-terbang juga maka SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) yang dicabut," tuturnya.

Dalam hal ini, lanjut Herry, manajemen Mandala Airlines belum memberikan kepastian kepada pemerintah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan restrukturisasi perusahaannya. Jika dalam tenggat waktu yang diberikan Mandala bisa menyelesaikan restrukturisasinya maka tidak perlu mengurus izin lagi. "Kita lihat saja bagaimana perkembangannya nanti," tukasnya.

Manajemen Mandala Airlines mengakui kesulitan keuangannya. Bahkan maskapai itu telah mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat karena Mandala sedang mengalami masalah keuangan.
"Pengajuan PKPU merupakan langkah terbaik yang dapat diambil untuk memastikan keberlangsungan operasi perusahaan di masa mendatang," ujar Sekretaris Perusahaan Mandala Airlines, Nurmaria Sarona kemarin.

Presdir Mandala Airlines, Diono Nurjadin mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan dengan beberapa investor guna menyelesaikan masalah utang. Sayang dia tidak bersedia men yebutkan berapa utang yang ditanggung perusahaan. "Nama-nama investornya sudah ada tapi belum bisa kita sampaikan. Kalau sudah pasti baru diumumkan," tegasnya.

Jika nanti ada investor baru masuk, maka pemegang saham lama bakal terdilusi kepemilikan sahamnya. Saat ini hal tersebut sedang dinegosiasikan antara pemegang saham dengan calon investor. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para calon investor tersebut. "Antara lain menambah jumlah pesawat yang dioperasikan dari saat ini lima pesawat menjadi 10 pesawat," cetusnya.

Pihak Mandala Airlines menyatakan tidak akan melakukan pemecatan atau PHK terhadap karyawannya termasuk pilot. Pasalnya operasional perusahaan hanya akan dihentikan sementara sampai kondisi perusahaan membaik. "Tidak ada rencana untuk PHK karyawan. Karena kami anggap perusahaan ini hanya stop sementara, ke depan masih ada peluang untuk kembali beroperasi," tuturnya.

Mandala Airlines memulai layanan pada tahun 1969 pada saat Indonesia sedang kembali berusaha menjadi salah satu kelompok ekonomi di Asia. Saat itu, Mandala adalah salah satu bisnis milik Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat). Maskapai ini bahkan sempat diakui sebagai salah satu maskapai pemimpin pasar di beberapa rute nasional.

Tapi setelah de-regulasi penerbangan (pembukaan industri penerbangan bagi swasta) tahun 2002, Mandala Airlines nampaknya tidak bisa bersaing secara efektif dengan berbagai maskapai swasta yang mulai bermunculan saat itu. Akhirnya, Mandala bisnis Kostrad itu dijual kepada Cardig International pada bulan April 2006. Selanjutnya, Cardig menjual 49 persen sahamnya kepada Indigo Partner Airlines (USA).

Cardig International selama ini dikenal mengkhususkan diri pada sektor penerbangan bandara yaitu layanan dan solusi logistik terpadu, katering bertingkat, penerbangan kargo, internasional kurir, penumpang penerbangan dan saat ini memiliki investasi pada 10 perusahaan. Sedangkan Indigo Partners Airlines sebelumnya sudah dikenal dalam sektor transportasi udara dan memiliki saham di beberapa maskapai asing seperti Spirit Airlines (USA), Wizz (Eropa), Tiger (Singapura), Airlines Abnanova (Rusia).

Investor asing ini lantas melakukan rebranding dengan mengganti pesawat-pesawatnya dengan Airbus A320 dan A319. Bahkan, pada tahun 2007 sebuah tim manajemen yang berpengalaman internasional direkrut untuk mengubah perusahaan ini menjadi lebih efisien dan aman. Pada tahun 2008 Mandala memesan sebanyak 30 unit Airbus A320 dengan jadwal pengiriman mulai tahun 2011 dengan harapan pendapatan meningkat 25 persen sesudahnya.

(http://www.jpnn.com/read/2011/01/13/81821/Mandala-Airlines-Stop-Beroperasi-)

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments