Celebrity Fashion

Celebrity Fashion - PEKAN mode kini tak ubahnya seperti ajang pesta. Di setiap sudut terlihat para pesohor. Mereka berbincang, tertawa, atau sekadar menikmati suasana.

Jennifer Lopez, Leighton Meester, Blake Lively, Justin Timberlake, Uma Thurman, dan Victoria Beckham tidak hanya terlihat duduk manis di barisan depan. Mereka juga unjuk gigi, berjalan menyusuri catwalk dan berpose di hadapan ratusan fotografer dari seluruh dunia.

Hubungan selebriti dan mode memang sangat akrab. Keduanya bagai menjalin sebuah simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Desainer dan label mode bisa mendapatkan publikasi yang cukup luas dari para pesohor, sementara mereka bisa tampil menakjubkan dalam balutan busana terbaru, fresh from the catwalk.

Simbiosis seperti ini tidak hanya terjadi di ajang karpet merah. Malah tak jarang, para glitterati menjadikan seorang desainer sebagai penata gaya pribadinya. Sebut saja Oscar de la Renta yang identik dengan busana para ibu negara, atau Christian Dior, Versace, Gucci, dan Valentino yang menjadi pilihan para aktris papan atas Hollywood.

Di dunia persepatuan, Manolo Blahnik, Jimmy Choo, dan Christian Louboutin menjadi identitas gaya nomor wahid. Sementara Chopard, Tiffany, dan Swarovski merupakan penghias yang wajib bertengger di leher, telinga, pergelangan tangan dan jemari para selebriti.

Karenanya, wajar bila dikatakan dunia mode bersinggungan erat dengan kata glamor. Supermodel menjadi sorotan. Dari apa yang mereka gunakan ataupun tidak. Bila gayanya dianggap seru, tak jarang yang ditiru dan dianggap sebagai tren. Contohnya gaya berpakaian Kate Moss yang urakan, namun catchy ataupun model rambut cepak khas Agyness Deyn. Singkatnya, mereka yang dekat dengan mode pantas jadi tuntunan.

Tidak heran bila para bintang dan top model itu mengeluarkan lini koleksi pribadi atau membuka butik. Jennifer Lopez misalnya. Si penyanyi Latin nan seksi itu “mengajarkan” cara berpakaian sehari- hari yang chic, tetapi tidak berlebihan lewat JustSweet. Penyanyi rebellious Avril Lavigne pun tak ketinggalan meluncurkan lini koleksi terjangkau yang bertajuk Abbey Dawn.

Justin Timberlake menjadi alasan utama semaraknya pertunjukan William Rast. Pelantun lagu Sexy Back ini benar-benar tampil seksi di atas panggung. Berbalut busana besutan Rast yang terinspirasi nuansa hutan Tennessee, Timberlake mengajak seluruh penonton yang memenuhi Bryant Park untuk bersulang dengan segelas Budweiser, termasuk editor-in-chief Vogue Anna Wintour, yang duduk di barisan depan. Bukan hanya itu, Timberlake pun merilis fashion line sendiri, berkat gayanya yang kerap ditiru dan selalu dianggap trensetter bagi kaum pria.

Sarah Jessica Parker, yang terkenal berkat serial Sex & The City, juga merilis label mode. Bitten menjadi cara aktris yang kerap disebut SJP ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap dunia mode. Berbeda dengan label lainnya, Bitten dibanderol dengan harga murah. Tidak lebih dari USD20 per potong dan memiliki varian ukuran yang “ramah” mulai ukuran 2 hingga 22. Bagi Parker, mode adalah milik semua orang.

“Ini tentang kenyamanan, bukan kemewahan. Sangat penting bagi kita untuk tampil sempurna, dan alangkah lebih baik bila itu didapatkan dengan harga terjangkau,” tuturnya.

Hubungan mode dan selebriti tidak hanya sebatas itu. Kini, kolaborasi keduanya semakin erat. Terbukti dari semakin banyaknya label mode dan label highstreet yang menggandeng pesohor untuk mendongkrak citranya. Seperti H&M yang berkolaborasi dengan Madonna dan desainer kenamaan Roberto Cavalli. TopShop yang dulu menggandeng Kate Moss, sementara Mango mengajak si seksi Penelope Cruz.

Di Indonesia, mode dan selebriti pun punya konektivitas yang tidak jauh berbeda. Selain label-label eksklusif para desainer, di pusat perbelanjaan bisa dilihat label mode dan parfum besutan para selebriti.

Sebut saja Luna Maya yang memiliki floating line dengan Hardware, Cynthia Lamusu dan Ussy Sulistiawati yang mengelola butik dan menjadi perancang, atau Olla Ramlan yang baru-baru ini merilis parfum.

Kedekatan hubungan antara pesohor dan mode, dianggap hal yang wajar. Kolumnis New York Daily News, Lloyd Grove, mengatakan bahwa mode sudah menjadi trademark bagi para selebriti.

“Mereka ingin dikenal sebagai pengguna koleksi desainer anu, tas label anu, atau sepatu merek anu,” ujarnya. “Menjadi seorang sosialita merupakan predikat tersendiri bagi mereka,” sambung Grove.(Koran SI/Koran SI/ftr)

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments