Banjir Wasior

Berita terkini - Banjir Wasior yang terjadi di Papua Barat pada, Senin (4/10/2010), Bencana bermula ketika hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Minggu (3/10) hingga Senin (4/10). Korban tewas diperkirakan akibat tenggelam dan terseret arus banjir yang juga membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga di atas gunung. Ratusan warga sempat mengungsi di Kantor Bupati Teluk Wondama yang berada di Kota Wasior.

Korban tewas akibat banjir banding yang melanda wilayah Wasior, ibukota Teluk Wandoma, Propinsi Papua Barat, mencapai 56 orang. Kepastian jumlah korban ini diterima Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Data tersebut merupakan laporan dari BNPB, bahkan korban luka-luka disebutkan sebanyak 62 orang,” kata Agung.

Agung mengaku belum mendapatkan data terbaru mengenai berapa jumlah warga yang mengungsi.

“Belum ada laporan mengenai jumlah warga yang mengungsi. Karena berdasarkan informasi yang saya terima dari BNPB dan pemerintah provinsi menyebutkan bahwa banjir sudah mulai surut,” katanya.

Menurut Agung, banjir bandang telah mengakibatkan kerusakan berbagai infrastruktur, seperti jembatan, sekolah, dan beberapa rumah warga.

“Pemerintah pusat sudah menugaskan BNPB untuk segera melakukan tanggap darurat terkait banjir bandang tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai mengungkapkan, pemerintah setempat perlu meneliti penyebab banjir apakah merupakan siklus alam, perubahan iklim, atau kerusakan lingkungan. nant

Evakuasi Korban Banjir Wasior Terhambat Medan Berlumpur


Hingga malam ini (5/9/2010) upaya evakuasi untuk korban banjir bandang di Wasior, Papua terus dilakukan. Namun upaya tersebut belum optimal lantaran kondisi medan yang mengharuskan tim evakuasi untuk berjalan kaki.

"Kendaraan tidak bisa masuk karena kondisi jalan berlumpur. Tim harus jalan kaki. Ini menjadi hambatan utama bagi kami," tukas Kepala Sub Operasi Sorong Arifin kepada detikcom, Selasa (5/9/2010).

Tim evakuasi saat ini tengah fokus untuk menyelamatkan korban-korban yang masih belum jelas keberadaannya. Menurut Arifin, jumlah korban yang masih misterius itu mencapai ratusan orang.

"Data yang kami miliki ratusan orang masih hilang. Ini yang sedang kami tindaklanjuti," lanjut dia.

Selain itu, Arifin menambahkan, saat ini 61 orang dalam kondisi luka berat. Sedangkan untuk korban meninggal, Kementerian Kesehatan menyebut berjumlah 29 orang.

Para pengungsi saat ini ditempatkan di dataran tinggi yang jauh dari jangkauan banjir. Wasior sendiri berada dalam suatu lembah yang membuat lokasi tersebut cukup rentan terhadap bencana banjir.

Upaya penanganan terhadap pengungsi juga terhambat karena banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan fasilitas kesehatan antara lain
Puskesmas Distrik Wasior, mess dokter serta perawat, rumah dinas dan paramedis rusak.

Kiriman bantuan dari kabupaten tetangga pun mengalir ke Wasior. Di antaranya dari Dinkes Kabupaten Nabire yang telah menugaskan 4 tenaga dokter dan 4 perawat serta menyiapkan RSUD dan RS swasta sebagai tempat rujukan. Selain itu KKP Manokwari memberangkatkan 1 dokter
dan 2 perawat, 1 sanitarian, 1 petugas logistik serta membawa tenda dan obat-obatan.

Untuk diketahui, jarak waktu tempuh menuju tempat bencana dari Manokwari yakni 1 jam dengan pesawat, 8 jam dengan kapal laut milik Pelni, dan 16 jam dengan kapal pelayaran rakyat.

(detiknews)

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments